Ke Bogor Kita Pergi

Hari Jum’at ini adalah hari libur nasional menyambut Paskah untuk umat Kristiani. Yeaah..it’s a long weekend.  Kantor libur, saatnya refreshing. Kantong tipis, bukan berarti gak bisa liburan, maklum tanggal tua (meski harus ngambil ke ATM dulu...hiks...bokek).
Beberapa hari lalu, me and sist, udah berencana jalan-jalan ke Bogor (ceritanya mau wisata kuliner boo). Gara-garanya beli buku diskonan di Gramed judulnya 100 tempat makan di Bogor, bikin kita ngiler kepengen jalan plus makan-makan di Bogor. Meski belum fasih sama Bogor, kita sotoy aja jalan.
Supaya gak nyasar, browsing peta Bogor, download trayek rute angkot di Bogor, sudah pasti dilakukan dong.
****
Yeap.......the day is coming. Dari rumah berangkat sekitar jam 08.30 pagi, sampai di stasiun Lenteng jam 9 lewat. Gak sampai 5 menit kereta Ekonomi AC pun datang. Dan.....oh my God, penuh abis. Gak beda sama naik kereta ekonomi ke Bogor. Bahkan gerbong khusus wanita dan anak-anak pun penuh dengan cowok-cowok. Ternyata ini karena kereta sebelumnya mengalami gangguan di stasiun Manggarai, jadi penumpang membludak. AC pun sama sekali gak berasa, meski terbantu sama kipas angin yang ngeluarin angin panas doang, he...he...he....

1.    Jalan Surya Kencana
Sampai di stasiun Bogor sekitar jam 10. Rencana pertama adalah ke Jalan Surya Kencana, kawasan Pecinan di Bogor. Untuk menuju ke sana, dari stasiun Bogor, naik angkot 02. Rutenya stasiun Bogor-Jl. Dewi Sartika – Jl. Kapten Muslihat – belok ke kanan (Jl. Pajajaran)-turun di depan pintu masuk Kebun Raya Bogor yang terletak di pertigaan Jl. Juanda-Jl. Otista (lurus)-JL. Surya Kencana (ke kanan).
Di sepanjang jalan Surya Kencana ini berjajar dengan penjual aneka jajanan khas kota Bogor, seperti  Toge Goreng, Laksa, gorengan Combro, gemblong, aneka asinan, dari sayur, buah, dan jagung, aneka soto, bakmi dan masih banyak lagi.
Soto Kuning Pak M. Yusuf

Untuk kali ini, kami memutuskan untuk makan pagi menjelang siang di warung Soto Kuning M.Yusuf di Jalan Surya Kencana. Spanduk kuning di warungnya dari kejauhan sudah eye-catching, mencolok mata. Kalau rajin nonton tayangan Wisata Kuliner, pasti pernah lihat pak Bondan yang pernah makan di sini.
Soto kuning di sini terdiri dari aneka lauk seperti babat, daging, paru, kikil yang dapat kita pilih sesuai keinginan. Masing-masing potongan dihargai Rp 6.000,-, kecuali perkedel kentang yang hanya Rp 2.000,-. Bisa juga memesan per porsi Rp 21.000 (terdiri dari 3 potongan lauk +nasi putih).Berhubung di rumah sudah sarapan dan nanti masih mau jajan, jadi saya hanya memesan dua macam lauk (daging+paru).

Tak perlu menunggu lama pesanan datang. Soto berkuah santan kuning panas. Di dalamnya ada potongan daun bawang seledri dan tomat. Mirip dengan soto Betawi. Untuk menambah kenikmatan, saya bubuhkan sedikit sambal, cucuran air jeruk limau dan acar. Srrrlp....enaak.
Di atas meja tersedia compliment yang bisa ditambahkan. Selain sambal, acar dan kecap, ada perkedel kentang dan emping melinjo. Yang saya suka dari soto ini adalah, tidak terlalu asin dan tidak terlalu gurih MSG (sepertinya tidak ditambahkan penyedap MSG), namun jika bagi pembeli yang merasa kurang, dapat menambahkan garam, MSG, maupun lada sesuai selera. Ditambah segelas teh pahit panas gratiiis.
Selesai makan kami pun meneruskan menyusuri Jl. Surya Kencana. Selain tempat-tempat makan enak, di sepanjang jalan ini banyak terdapat rumah-rumah kuno  dan tua yang dijadikan toko-toko, bank maupun dibiarkan kosong tidak terawat.
Rumah-rumah Tua Sepanjang Jl. Surya Kencana

2.         Jalan Siliwangi
Tadinya kami berencana untuk meneruskan perjalanan menuju Jl. Siliwangi dengan berjalan kaki, namun karena jalan menanjak, muncul rasa malas kami (hehehe)......akhirnya kami putuskan untuk naik angkot 02 untuk menuju asinan Sedap Gedung Dalam yang sudah tersohor itu.
Asinan Gedung Dalam terletak di pertigaan jalan Siliwangi dan Jalan Sukasari I, di sebelah kiri jalan, tidak jauh setelah Gereja..........Plang Asinan Gedung Dalam terlihat dengan jelas.
Asinan Gedung Dalam yang sekarang merupakan pindahan dari Gedung Dalam di Jalan Surya Kencana. Suasana di tempat sekarang sangat nyaman, seperti restoran. Di sini tidak hanya menjual oleh-oleh khas Bogor seperti aneka asinan, krupuk, moci, tetapi juga aneka minuman, soto, sampai es krim gelato.
Di sini, kami membeli asinan sayur dan asinan buah seharga masing-masing Rp 14.000,- per bungkus. Asinan buah terdiri dari aneka buah seperti bengkuang, kedondong, mangga, pala, ubi merah, pepaya, jambu klutuk yang ditaburi dengan kacang tanah goreng, dilengkapi dengan kuah asinan yang manis, asam, pedas menyegarkan. Jika kurang pedas, dapat ditambahkan dengan samabal cabai hijau  di plaspik kecil. Sedangkan asinan sayur  terdiri dari irisan wortel, kol, toge, lobak, lokio, sawi, ketimun, dan daun....dilengkapi dengan dua potong kecil tahu kuning dan kacang tanah goreng, dengan kuah asinan yang sama seperti asinan buah, plus sambal.
Asinan Gedung Dalam
Untuk menghilangkan rasa haus, segelas minuman rasanya cukup untuk menghilangkan dahaga. Ditambah tempatnya cukup nyaman untuk istirahat sebentar, sebelum kami meneruskan perjalanan.
Kami pun memesan segelas cincau hijau (Rp 6.000,-) dan segelas Jus Strawberry (Rp 12.000,-). Es cincau hijau dengan sirup cocopandan, sangat menyegarkan tenggorokan.....aahh. Tapi sayang jus strawberry -nya, terlampau encer.
Setelah menghabiskan minum, perjalanan pun dilanjutkan kembali.

3.         Jalan Pajajaran
Berhubung letak Asinan Gedung Dalam tidak jauh dari pertigaan Siliwangi-Pajajaran-Tajur, maka kami lanjutkan dengan berjalan kaki. Tempat yang kami tuju selanjutnya adalah Roti Unyil Venuss, salah satu oleh-oleh khas Bogor.
Roti Unyil Venuss
 Di sini tersedia aneka rasa Roti Unyil dari coklat, coklat keju, keju krim, abon, sosis, keju susu, daging asap, kacang dan lain-lain dengan harga Rp 1.300,- per potong.
Perlu kesabaran untuk memesan di tempat ini. Tidak adanya antrian atau nomor antrian membuat semua orang saling berebut untuk minta dilayani terlebih dahulu. Apalagi kalo yang antri ibu-ibu, hmmffpp........teriak dangan ributnya minta dilayani. Kalo saya sih, gak perlu teriak-teriak, cukup acungkan tangan aja, dilayani deh.
Tujuan selanjutnya adalah Factory Outlet yang terletak di sepanjang jalan Pajajaran. Untuk lebih memudahkan kami FO yang dituju adalah FO Bogor Boutique Outlet yang berjajar dengan Lumbung Padi FO, dan BFOS (kalo gak salah sih).
Dari seberang Roti Unyil Venuss, kami naik angkot 09, jurusan Sukasari-Ciparigi. Angkot ini melewati belakang Terminal Barangsiang, Jl. Otista, masuk kembali ke Jl. Pajajaran, turun tidak jauh dari lampu merah ke dua. FO-FO ini terletak di sebelah kiri jalan.
Kami pun masuk ke FO-FO ini, namun sayang tidak ada yang kami minati. Hujan pun turun dengan cukup deras. Kami pun menunggu beberapa saat di depan FO BFOS.
Berhubung hujan tidak kunjung mereda, kami pun memutuskan untuk ke Jl. Salak, ke Macaroni Panggang tentunya, ikon baru oleh-oleh Bogor.

4.         Jalan Salak
Untuk menuju jalan Salak, tidak perlu jauh berjalan kaki. Dari depan FO ini ada jalan kecil (Jl. Pangrango), di depan jalan ini ada plang penunjuk arah Macaroni Panggang dan Rumah Cup Cakes yang letaknya saling berhadapan.Kira-kira hanya 100 meter terlihat sebuah rumah tua berplang Macaroni Panggang.
Suasana cukup ramai, tempatnya nyaman. Karena cuaca masih hujan, kami memilih tempat di bagian dalam. Menu yang disajikan di sini sangat bervariasi, selain makaroni, ada steak, nasil timbel, sup, salad, dan lain-lain.
Kami memesan menu jamur panggang (Rp36.000,-), Shashlik (Rp 43.000) es Goyobod ,teh panas , dan cokelat panas.
Jamur panggang yang digunakan adalah jamur hioko yang diiris tipis, dibungkus aluminum foil, dan dipanggang di oven, disajikan dengan potongan kentang rebus yang dimix mayonaise dan kacang mete goreng, serta keripik kentang. Yummy banget deh.
Shashliknya juga gak kalah enak. Potongan daging yang dibakar medium, masih juicy, ditusuk selang seling dengan wortel, paprika, bawang Bombay, diselimuti brown sauce, dengan long macaroni sebagai pendamping.
Tak lengkap rasanya kalo ke Macaroni Panggang, kalo tidak beli Macaroninya dong. Ada beberapa ukuran macaroni panggang yang bisa dipesan dari small, medium, dan large. Selain macaroni biasa, tersedia juga macaroni special. Yang membedakan adalah isinya, untuk macaroni biasa hanya ada isi daging cincang saja, sedang  yang special ada tambahan isi jamur dan daging asap. Untuk harga berkisar antara Rp 16.000 sampai Rp. 155.000 (harga April 2011). Namun berhubung yang ukuran small sudah habis, maka macaroni panggang special ukuran medium pun jadi pilihan untuk dibawa pulang.

Setelah kenyang…….. tibalah waktunya untuk pulang, tentunya dengan KRL. Untuk ke stasiun kereta, dari jalan Salak, kita harus jalan sebentar ke pertigaan Jalan Jalak Harupat, dan naik angkot 03 (kalo gak salah ya), turun di seberang Taman Kapten Muslihat. Hmm, pokoknya puas keliling-keliling kota Bogor.



Komentar

  1. say, izin nge link ke blogpost kamu ya :)
    Jadi inspirasi waktu saya ke Bogor kemarin :)
    serendipity-us.blogspot.com.

    BalasHapus
  2. Tarengkiyu infonya....., abah mau jalan2 naik kereta dari tangerang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer