Sen Ju Ramen Japanese Aunthentic Restaurant

Ini adalah kali kedua kami makan di Sen-Ju, restoran Jepang yang berlokasi di Pejaten Village. Sesuai namanya, restoran ini didesain dengan suasana yang sangat Jepang. Hiasan, furniture serba kayu, lukisan bernuansa Jepang, dan tulisan kanji menghiasi seluruh dinding ruangan. Selain tempat duduk biasa, tersedia juga ruang duduk dengan “lesehan ala Jepangdan juga ada meja bar, dimana kita bisa melihat chef yang mengolah pesanan pengunjung secara langsung. Untuk menambah suasana lebih Jepang, pengunjung juga disuguhi dengan lagu-lagu Jepang.

Selain ramen yang menjadi tag-line restoran ini, di sini juga ada aneka sushi roll, soba, aneka snack Jepang seperti Gyoza, Okonomiyaki, udang tempura
, Chawamushi, dan yakitori. Mau menu yang lengkap bisa pesan menu set bento yang lengkap dengan pilihan lauk tempura, tori karaage, chicken teriyaki, dan miso sup, atau menu set daging premium wagyu yang dibakar langsung di meja oleh pengunjung. Bisa juga memesan chicken katsu curry rice dan aneka donburi yang sepaket dengan miso sup.

Kami memesan 1 mangkuk Spicy Ramen (Gekikara Ramen) 39 rb, Okonomi Yaki 28 rb, sushi Unagi Magi 42 rb, dan minuman Green Tea dan Lemon Tea masing-masing 12.5 rb.

Tak berapa lama pesanan pun datang. Spicy Ramen datang dengan porsi mangkuk yang sangat besar, bahkan bisa dimakan untuk berdua. Ramen yang mengepul panas dengan kuah yang melimpah, menggoda untuk segera dilahap. Isi ramen ini sangat lengkap dengan aneka sayur seperti, wortel, sawi, jagung, bawang bombai, jamur shiitake dihiasi potongan kucai dan sepotong udang tempura renyah. Di dalamnya juga masih ada potongan-potongan ayam. Rasanya wuihh pedas, walau pun tidak sepedas sewaktu pertama kali kami mengunjungi restoran ini. Pedasnya dulu sampai membuat saya menangis. Sekarang mungkin porsi pedasnya agak dikurangi ya, tapi saya lebih suka ramen yang dulu saya makan, jadi saya tambahkan dengan bubuk cabai dan minyak cabai yang tersedia di meja. Mmm baru pedasnya nampol, tidak perlu ditambah bumbu lain lagi karena rasanya sudah pas. Tapi kalau masih kurang, pengunjung bisa menambahkan garam, lada atau shoyu sesuai selera.

Unagi Magi nya terdiri dari 4 potong sushi yang berisi ketimun Jepang, daun selada, dan crabstick di dalam gulungan nasi dan lembaran nori dan diatasnya ditutupi dengan potongan unagi panggang yang besar-besar, disajikan dengan home made saus unagi yang manis dan saus mayonaisse. Rasanya lumayan enak, tapi saya pribadi lebih suka jika unagi yang disajikan menggunakan unagi yang lebih kecil, rasanya mungkin akan lebih gurih dan garing. Karena unagi yang digunakan besar, saya masih merasakan sedikit duri-duri kecil, agak sedikit amis bagi saya karena kulit unagi yang cukup tebal, dan dagingnya yang sangat juicy. Mungkin ini hanya masalah selera saja ya. Tapi untung ada gari atau manisan jahe dan wasabi yang menetralisir amisnya unagi.

Menu yang lain adalah Okonomi Yaki, camilan khas Jepang, berdiameter kira-kira 15 cm, disajikan di atas hotplate panas, yang cukup membantu menjaga makanan ini tetap panas, berhubung kami memakannya paling akhir. Di dalam Okonomi Yaki ini ada potongan wortel, kol, daun bawang dan ayam yang dimasak tepung, sepintas mirip bakwan, yang ditaburi dengan katsuobushi atau serutan ikan cakalang, saus okonomiyaki yang manis gurih dan mayonaisse. Rasanya, mmm lembut, manis, pokoknya enaak. Di lain waktu, saya pasti akan kembali datang untuk mencoba menu-menu yang lain.

Sen-Ju Ramen Japanese Aunthentic Restaurant

Mall Pejaten Village, Lt. I, Unit 67, Telp./ Fax : (021)7813113,
Jl. Warung Jati Barat No. 39, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12150

Range harga : minuman : 8-30rb, makanan : 10-132 rb,belum termasuk PPN 10% dan service charge 5%

Transportasi :

  1. Transjakarta : koridor 6 Ragunan-Dukuh Atas, turun di halte Pejaten-Philips
  2. Kopaja P20 : Senen-Cilandak, turun di depannya.
  3. Kereta Listrik : Jakarta-Bogor, turun di Pasar Minggu, disambung angkot 61 (Ps. Minggu-Cinere), mikrolet M20 (Ps. Minggu-Jagakarsa), M36 (Pasar Minggu-Jagakarsa), turun di pertigaan Mangga Besar, disambung dengan Kopaja P20 atau Transjakarta (naik dari Jati Padang).

Foto: Pribadi

Komentar

Postingan Populer